Media

Woodland Park Residence Mulai Dibangun

Jumlah hunian jangkung di Jakarta, kian hari semakin bertambah. Yang menggenapi jumlah tersebut satu di antaranya adalah Woodland Park Residence di bilangan Kalibata, Jakarta Selatan.
Dikembangkan oleh Daniland Group melalui PT Pardika Wisthi Sarana, proyek ini berada di  atas tanah seluas 3,15 hektar. Terdiri atas lima menara apartemen dan kondominium hotel. Tahap pertama pembangunan adalah Tower Cendana setinggi 18 lantai dengan jumlah 218 unit. Luas unit yang ditawarkan berkisar antara 35,53 m2  hingga 70.72 m2 dengan harga Rp300 juta-1 milyar. Sebelumnya telah dipasarkan Tower Matoa sebanyak 128 unit .
Woodland Park Residence dapat menjadi solusi bagi masyarakat perkotaan yang selama ini harus mengalami kepadatan lalu lintas mengingat lokasinya yang strategis dan mudah diakses dari pusat bisnis terutama wilayah Kuningan, Sudirman, dan Thamrin; serta didukung berbagai sarana transportasi publik seperti feeder bus way dan kereta rel listrik.
Woodland Park Residence dilengkapi fasilitas penunjang seperti mini market, drug store, dan laundry serta kolam renang, fitness center, jogging track, taman terbuka dan taman bermain anak juga mini putting green.
PWS berkomitmen untuk mendedikasikan lebih dari 60% lahannya bagi ruang terbuka hijau agar para penghuni apartemen mendapatkan udara yang bersih, segar, baik, dan sehat demi peningkatan kualitas hidup,  sesuai dengan tagline yang diusung  a place for healthy living.  “Selain properti yang berkualitas, kami juga berkomitmen untuk membangun komunitasnya, dengan menyediakan “Sky Lounge” yang menjadi tempat bersosialisasi antarpenghuni apartemen di Tower Cendana dan Mahoni,” jelas Presiden Komisaris Daniland Group Emil Arifin.
Selain dimulainya pembangunan Woodland Park Residence yang ditandai seremoni groundbreaking, dilaksanakan pula penandatanganan kesepakatan kerja sama antara PT Pardika Wisthi Sarana dengan Swiss-Belhotel International Indonesia. Swiss-Belhotel International Indonesia akan menjadi operator Serviced Apartment Woodland Park Residence sebanyak 200 unit yang akan mulai dibangun setelah keempat menara apartemennya diserahterimakan.
“Serviced apartemen masuk dalam tahap pembangunan ketiga. Nilai konstruksi untuk Woodland Park Apartment sejumlah Rp650 miliar,” jelas Presiden Direktur PT Pardika Wisthi Sarana, Achmad Setiadi.

 Desember 28, 2011


Keseriusan Woodland Park Menjual "Properti Hijau"

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain mendekatkan lokasi huniannya dengan sentra transportasi publik, kesiapan pengembang menyediakan area hijau juga menjadi hal utama mengembangkan produk huniannnya di kota besar. Konsep properti hijau secara integral semakin menjadi syarat utama kenyamanan tinggal di kota besar seperti Jakarta. 

Dua keunggulan itulah yang berusaha dibuktikan oleh PT Pardika Wisthi Sarana (PWS) melalui proyek apartemen dan kondotelnya, Woodland Park Residence, di kawasan Kalibata. Selain dekat dengan stasiun kereta api sebagai transportasi publik, penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan hunian vertikal ini menjadi daya jual utama kepada konsumen. Sebagai dukungan konsep properti hijau tersebut, pengembang ini juga menggunakan gas sebagai sumber daya listrik paling utama. 

"Kami justeru membalik kebiasaan, karena di sini kami menjadikan listrik dari PLN sebagai back up, sementara gas sebagai power utama pasokan listrik," ujar Emil Arifin, Komisaris Utama PWS dan Daniland Group di Jakarta, Kamis (21/2/2013). 

"Di sini kami jadikan Gas Engine sebagai pemasok utama untuk listrik seluruh hunian. Ini kami pilih karena merupakan sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan. Selain itu, pemakaian gas ini juga menjadi upaya untuk lebih hemat energi," tambahnya.

Dengan demikian, lanjut Emil, penghuni apartemen dapat lebih hemat biaya listrik karena beberapa item dalam unit apartemen ini dirancang dengan tepat. Sebutlah misalnya, pemberian lapisan khusus pada kaca untuk meredam panas matahari.

"Kami gunakan lapisan khusus kaca ini agar penghuni bisa mengurangi penggunaan AC secara berlebihan pada siang hari," ujarnya.

Adapun konsep properti hijau yang akan direalisasikan secara besar-besaran di proyek Woodland Park Residence adalah penerapan rasio 80:20, yaitu alokasi 80 persen lahan hijau dan 20 persen lahan bangun. Emil mengatakan, pihaknya berkomitmen memelihara ruang terbuka hijau berupa lahan terbuka penuh pepohonan, terutama yang telah berusia lebih dari seratus tahun.

"Sejak awal kami mulai membuat pondasi, kami sudah menyelamatkan pohon-pohon ini dengan memindahkannya dan tidak ditebang. Dengan begitu, arsitek kami berusaha menyesuaikan untuk memposisikan bangunan miring ke sana-kemari untuk mengarahkan angin ke dalam hunian. Kami juga mendesain bangunan sedemikian rupa agar bisa mendinginkan ruangan secara alami," ujar Emil.

Sebagai daya dukung konsep tersebut, PWS juga cat menggunakan low water based atau cat dengan kadar racun rendah yang dapat menstabilkan temperatur agar tidak terlalu memantulkan panas. Selain itu, pihaknya juga melengkapi kawasan hunian dengan 1.200 sumur resapan.

Saat ini, PWS telah menuntaskan tahapan tutup basement untuk Woodland Park Residence dan tengah mengejar tahapan-tahapan pembangunan berikutnya hingga topping off pertama pada Juli 2013 mendatang. Saat ini, tower pertamanya (Matoa) Woodland Park telah terjual habis, sementara tower ketiga (Cendana) sedang dalam proses penjualan dan telah terjual 60 persen. Sementara untuk tower lima (Swissbel Residence) merupakan kondotel yang telah diluncurkan pada Desember 2012 lalu.

Adapun beberapa tipe apartemen Woodland Park Residence ditawarkan dari yang terkecil, yaitu tipe studio seharga mulai Rp 315 juta. Sementara untuk kondotel ditawarkan untuk 10 unit pertama seharga Rp 680 juta.

Apartemen Woodland Park Kalibata Topping Off Pertengahan 2013

Metrotvnews.com, Jakarta: PT Pardika Wisthi Sarana (PWS) memastikan proyek pembangunan Woodland Park Residence dapat berlangsung tepat waktu.

"Kami menargetkan penyelesaian pembangunan konstruksi (topping off) tower 1 pada pertengahan 2013 dan serah terima kunci pada Januari 2014. Rencananya pada Desember 2014 seluruh tower sudah dapat digunakan oleh pembeli," jelas Direktur Utama PT PWS, Achmad Setiadi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut rencana, Woodland Park Residence akan menyelesaikan pembangunan kelima towernya pada Januari 2014. "Hingga Februari 2013, proses pengerjaan proyek dari sisi waktu, sudah sesuai dengan master schedule. Dari sisi kualitas, kami berhasil mempertahankan seluruh spesifikasi awal. Dari sisi fasilitas dan utilitas, proyek ini sudah mengacu pada sistem kondotel dan apartemen terpadu," ujarnya.

Saat ini, ia mengungkapkan, tower 1 (Matoa) telah terjual habis, sedangkan tower 3 (Cendana) sedang dalam proses penjualan dan telah terjual hampir 60%. Tower 5 (Kondotel Swissbel Residence) baru saja diluncurkan pada Desember 2012. Sementara tower 2 dan 4 belum masuk tahap pemasaran.

Dedi mengatakan, saat harga telah mengalami kenaikan sekitar 30%-40% dibanding saat peluncuran. "Harga berkisar Rp9,5 juta hingga Rp13 juta per meter persegi," katanya.

Dia menambahkan, total proyek menelan investasi sebesar Rp600 miliar–Rp700 miliar, dimana 60% merupakan dana dari bank. "Untuk itu, kami telah bekerja sama dengan Bank BTN," tutur Dedi.

"Sementara untuk pengucuran KPA, kami bekerja sama dengan BTN, BII, dan beberapa bank lain."

Ia melanjutkan, kisaran harga tanah di kawasan sekitar telah tumbuh lebih dari 30% menjadi sekitar Rp12,5 juta per meter persegi. "Nilai investasi cepat sekali naiknya. Terlebih lagi hunian ini dekat dengan transportasi massal yakni Stasiun Kereta Api Kalibata yang letaknya berseberangan," katanya.

Selain itu, sambungnya, lokasi tergolong sangat strategis karena dekat dengan kawasan Gatot Subroto. Harga apartemen yang awalnya sekitar Rp230 juta, jelasnya, sudah naik menjadi Rp315 juta saat ini. Adapun di atas lahan 3 ha tersebut, akan dibangun 4 tower apartemen (892 unit) dengan harga Rp315 juta-Rp450 juta dan 1 tower kondotel (212 unit) dengan harga Rp675 juta-Rp900 juta. (Andreas Timothy/Ray)

Editor:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar